Untuk Apa Mencar Ilmu Robot?
“Perkenalkan aku Ajang. Saya yaitu salah satu pelatih Robotic, dan keberadaan aku disini yaitu untuk menjawab pertanyaan bapak dan ibu, yang masih sering bertanya untuk apa mencar ilmu robot?”
Cuplikan diatas yaitu kalimat pembuka ketika aku diharuskan untuk presentasi Pelajaran Robotic didepan semua orang renta murid. Ya kebetulan kini aku sanggup dipanggil seorang guru Robotika disebuah sekolah, atau forum Robotic.
Pada dikala presentasi tersebut aku mulai dengan sebuah cerita. Dimana dikala itu aku menceritakan;
Saya pernah menanyakan satu pertanyaan, ketika aku gres masuk kesebuah kelas yang gres pertama kali mencar ilmu robotic. Saya tanyakan kepada mereka, “Siapa yang tau apa itu robot?.”
Jawabannya bermacam-macam ternyata, ada yang menjawab, “Transformers,” ada yang menjawab, “Real Steel,” dan ada juga yang menjawab, “Doraemon.”
Robot dalam Film tidak 100% nyata. |
Ternyata bagi anak yang belum pernah mencar ilmu robotic. Wawasan mereka mengenai robot masih dibatasi oleh film yang mereka tonton. Padahal didalam film tidak 100% bahwa robotnya itu benar-benar robot orisinil yang ada di dunia nyata. Contoh Transformers paling cuman 10% robot aslinya, 90% nya itu animasi komputer. Real Steel pun cuman sekitar 30% robot aslinya, 70% itu animasi juga. Dan Doraemon, itu 100% kartun. 😀
Film juga membatasi citra dan imajinasi mereka mengenai robot. Yang mereka tahu robot itu akan menyerupai insan dan sanggup menjelma insan yang bentuknya mesin. Padahal robot yang tengah dikembangkan oleh dunia kini itu bentuknya beragam.
Bahkan bergotong-royong tanpa disadari robot itu sudah hidup bersama insan sekarang. Sistem robotika itu telah ada dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak sadar alasannya yaitu bentuknya yang tidak menyerupai robot yang kita gambarkan.
Contoh yang paling sederhana, kini Ibu kita sudah memasak memakai Rice Cooker. Di dalam Rice Cooker itu ada salah satu komponen yang dipelajari dan begitu penting dalam robot, yaitu Sensor. Dan Rice Cooker memakai sensor suhu. Dimana sensor tersebut sanggup mengetahui jikalau suhu didalam rice cooker sudah panas, artinya nasi sudah matang. Dan ia akan otomatis berpindah dari mode cook ke warm. Coba kalo gak ada sensor itu, sudah niscaya gosong.
Ada Sensor Panas dalam Rice Cooker |
Dan selain sensor, tentu ada komponen lainnya berupa rangkaian elektronik dalam rice cooker tersebut. Dimana itu juga ada dalam Setrika otomatis, Dispenser, kulkas, dan perangkat lain yang memakai elemen (sensor) suhu.
Sensor lainnya juga sudah mulai hidup di Mall. Saat kau mau masuk kedalam sebuah mall, kau tidak perlu repot membuka pintu Mall nya, atau Satpam yang bukain pintu untuk kamu. Tapi pintunya sudah dengan otomatis sanggup terbuka sendiri.
Ada sensor diatas pintu Mall. |
Jika kau perhatikan, di atas pintu Mall tersebut bergotong-royong terdapat sensor yang dimana ia sanggup mendeteksi, ketika ada orang yang mau lewat kepintu tersebut. Apa nama sensor itu? Dan bagaimana cara kerjanya? Saya bahas di kelas berikutnya.
Lalu bagaimana dengan Scanner dikala kau mau masuk kepesawat terbang? Dan bagaimana dengan palang parkir otomatis? Dan lampu dijalan, apakah ada orang yang menghidup matikan? Ada banyak hal… Dan wawasan kau akan teknologi akan unggul jikalau mencar ilmu robot… Karena semua teknologi systemnya dipelajari di Robotika.
Lalu apa lagi?
Selanjutnya yaitu Kompetisi. Sekarang kompetisi robot tidak kalah serunya dengan kompetisi yang sudah terkenal di dunia. FIFA World Cup pun lebih seru jikalau yang main yaitu Robo Soccer, Robocup yaitu salah satu nama kompetisi.
Robocup Singapore |
Lalu untuk dunia kerja. Seiring munculnya robot untuk kebutuhan Indutri, insan sudah sanggup dibilang tidak diperlukan lagi. Dan resikonya yaitu pengangguran. Semua bidang lainnya sanggup juga jadi dikuasai sama robot. Tapi itu tidak akan terjadi jikalau kau sanggup mengusai robot dan mengontrolnya.
Robot dalam dunia industri. |
Nah untuk itulah mencar ilmu robot. Kaprikornus jikalau kini masih banyak yang ragu dan menanyakan, “Untuk apa aku mencar ilmu robot?” selanjutnya akan berubah menjadi, “Untung aku mencar ilmu robot.”
Komentar
Posting Komentar